top of page

Menghitung Kebutuhan Volume Bronjong Kawat untuk Proyek Anda

  • Writer: Monarchy Production
    Monarchy Production
  • Sep 4
  • 2 min read

Dalam proyek infrastruktur, terutama yang berhubungan dengan penahan tebing, perlindungan bantaran sungai, atau pengendalian erosi, bronjong kawat jadi salah satu solusi andalan.


Kelebihannya ada pada kekuatan, fleksibilitas, dan ketahanannya terhadap kondisi alam. Tapi, supaya hasilnya maksimal, perhitungan kebutuhan volume bronjong harus tepat. Kalau salah hitung, bisa berakibat pada pemborosan biaya atau justru kekurangan material di lapangan.


Nah, bagaimana cara menghitung kebutuhan kawat bronjong yang benar? Yuk, kita bahas langkah-langkahnya.



bronjong kawat

 


1. Kenali Ukuran Bronjong Kawat


Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan ukuran bronjong yang mau dipakai. Biasanya, pabrik kawat menyediakan ukuran standar, misalnya:


  • 2 m × 1 m × 0,5 m (1 m³)

  • 2 m × 1 m × 1 m (2 m³)

  • 3 m × 1 m × 1 m (3 m³)


Rumus untuk menghitung volumenya sangat sederhana:Volume = Panjang × Lebar × Tinggi

Contoh: ukuran 2 × 1 × 0,5 m → 2 × 1 × 0,5 = 1 m³.Artinya, satu unit bronjong ini bisa menampung batu dengan volume 1 meter kubik.


 

2. Hitung Total Volume Proyek


Setelah tahu ukuran per unit, langkah berikutnya adalah menghitung total volume yang dibutuhkan. Misalnya, Anda punya dinding penahan tanah sepanjang 20 meter, tinggi 2 meter, dan tebal 1 meter. Maka perhitungannya adalah:


20 × 2 × 1 = 40 m³


Jadi, proyek ini membutuhkan bronjong dengan kapasitas total 40 m³.


 

3. Tentukan Jumlah Unit Bronjong


Sekarang tinggal menyesuaikan dengan ukuran bronjong yang digunakan. Misalnya, Anda memakai bronjong 2 × 1 × 1 m (volume 2 m³). Maka:


40 m³ ÷ 2 m³ = 20 unit bronjong


Dengan hitungan ini, Anda bisa langsung tahu berapa unit bronjong kawat yang harus dibeli dari supplier atau jual bronjong kawat terpercaya.


 

4. Perhitungkan Batu Isi Bronjong


Selain kawatnya, jangan lupa juga untuk menghitung kebutuhan batu sebagai pengisi. Umumnya, batu yang digunakan berdiameter 10–30 cm. Berat batu untuk 1 m³ biasanya sekitar 1,6–1,8 ton.

Kalau proyek Anda butuh 40 m³ bronjong, berarti perkiraan berat batu yang dibutuhkan adalah:


40 × 1,7 ton = 68 ton batu.


Dengan begitu, perhitungan jadi lebih realistis, bukan hanya dari sisi bronjong kawat, tapi juga material pengisinya.

 


5. Tips Supaya Hitungan Lebih Akurat


  • Konsultasi ke ahli teknik sipil supaya desain bronjong sesuai kondisi tanah dan beban yang ditahan.

  • Tambahkan cadangan 5–10% untuk mengantisipasi jika ada kelebihan potongan atau kondisi lapangan yang berbeda.

  • Gunakan ukuran standar dari pabrik kawat agar memudahkan proses perhitungan, transportasi, dan pemasangan.

 


Gunakan Bronjong Kawat dari PT Tunas Jaya Santosa


Menghitung kebutuhan bronjong memang terlihat sederhana, tapi sangat penting untuk memastikan proyek Anda aman, efisien, dan hemat biaya. Yang tak kalah penting adalah memilih produk berkualitas.


PT Tunas Jaya Santosa hadir sebagai pabrik kawat terpercaya yang menyediakan kawat bronjong galvanis dengan mutu tinggi. Kami melayani jual bronjong kawat untuk berbagai kebutuhan, mulai dari proyek skala kecil hingga proyek infrastruktur besar. Dengan pengalaman panjang dan standar kualitas terbaik, kami siap mendukung keberhasilan proyek Anda.


Jadi, jangan ambil risiko dengan material abal-abal. Percayakan kebutuhan bronjong kawat Anda pada PT Tunas Jaya Santosa. Kuat, tahan lama, dan bisa diandalkan.

Comments


PT Tunas Jaya Santosa

Telepon & Whatsapp:

+62 85179514746

Pergudangan Bumi Maspion B2-B3 Romokalisari, Jawa Timur - Indonesia

© 2024 PT Tunas Jaya Santosa. Website design by: Monarchy Production

bottom of page